Studi Komparatif Al-Mazahib Al-Arba`ah Tentang Status Pernikahan Incest

Authors

  • Saipul Bahri Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia

Keywords:

Pernikahan, Incest, Empat Mazhab

Abstract

Perkawinan merupakan institusi fundamental dalam Islam yang mengatur hubungan interpersonal dalam masyarakat. Masalah rumit dalam hukum keluarga Islam adalah larangan pernikahan inses, yang melibatkan individu dengan ikatan kekerabatan yang terlalu dekat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara komparatif sikap empat sekolah fiqh utama (Hanafi, Maliki, Shafi'i, dan Hanbali) tentang legalitas perkawinan incest, khususnya mengenai hubungan antara anak yang lahir di luar nikah dan ayah kandungnya. Metodologi penelitian ini melibatkan bentuk penelitian perpustakaan atau analisis hukum normatif. Temuan penyelidikan ini mengungkapkan perbedaan penting di antara perspektif empat aliran Islam mengenai persatuan incest, terutama dalam hal mengakui ikatan perkawinan. Sekolah Syafi'i dan Malikiyah tidak mengakui hubungan nasab, sedangkan mazhab Hanafi dan Hanbali mengakuinya tetapi masih melarang pernikahan semacam itu. Semua sekolah merujuk pada ayat Quran yang sama tetapi menawarkan interpretasi yang berbeda, menggarisbawahi variasi dalam pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip hukum Islam.

References

Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, Cet. I, Jakarta: Prenada Media, 2003.

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Vol. IV, Cet. II, Jakarta: Ichtiar Baru VanHoeve, 1996.

Abibakar Syatta, I’anah al-Thalibin, Juz. III, Semarang: Toha Putra, t.t.

Ahmad Rafiq, Hukum Islam Indonesia, Cet. I, Jakarta: Raja Wali Pers, 1998.

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press,1995.

Aisyah Dahlan, Membina Rumah Tangga Bahagia, Cet. I, Jakarta: Jamunu, 1969.

Al Auqof Al Kuwaitiyah, Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, Juz. Ke-36, Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyah, 2016.

Amir Syarifuddin. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia, Antara Fiqh Munakahat Dan UU Perkawinan, Jakarta: Prenada Media, 2006.

Azizah Ummuh Sa’idah, Terhina Karena Zina, Jakarta: Gema Insani, 2011.

Busriyanti, Fikih Pernikahan, Curup Bengkulu: LP2 STAIN Curup: 2011.

Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Cet. I, Bandung: Diponegoro, 2000.

Depertemen Agama, Seluk Beluk Hukum Perkawinan Dalam Islam, Cet. I, Banda Aceh: Urusan Agama Islam, 2007.

Ibnu Qadamah, Al-Mughni, Juz. VII, Beirut Dar al-Kitab al-Arabi.

Ibrāhīm al-Bajūrī, Hasyiyat al-Bajūrī ‘alā Ibn Qāsim al-Ghāzī, Jld. II, Semarang: Toha Putra, t.t.

Imam Muslim, Shahih Muslim, Jus. IV, Beirut Libanon: Dar al-Maktabah al-ilmiah, 1992.

Ismail Yakub, Terjemahan Kitab Al-Umm, Jld. VIII, Kuala Lumpur: Victory Agencie, 1984.

Kamal Mukhtar, Azas-Azas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Cet. I, Jakarta: Bulan Bintang, 1974.

Maimun. (2021). Anak Syubhat dan Status Nasabnya dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Al-Mizan, 8(1), 61-73.

Muhammad Abu Zahrah, Al-Ahwal Al-Syakhsiyah, Beirut: Dar al-Fikr al-Arobi, 1957.

Muhammad Mughniyah Jawad, Fikih Lima Mazhab, Jakarta: Lentera, 2013.

Muhammad Syathā, Hāsyiyat I’ānat al-Thālibīn, Jld. III, Singapura: al-Haramain, t.t.

Musthafa Diib Al-Bugha, Fikih Islam Lengkap, Cet. V, Solo; Media Zikir, 2016.

Soedharyo Soiman, Hukum Orang dan Keluarga Perspektif Hukum Perdata Barat/BW, Hukum Islam dan Hukum Adat, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undanng-Undang Perkawinan, UU. No. 1Th.1974, Yogyakarta:Liberty, 1999.

Syamsudīn Muhammad Ibn Muhammad Khatīb Syarbainy, Mukhni Muhtāj, Juz Ke. IV, Mesir: Darul Hadits.

Wahbah al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islam Wa Adillatuhu, Juz. IX, Dimisqi Suriah, Dar Al-Fikr, 2006.

Zakariyā al-Anshārī, Fatẖ al-Wahhāb, Jld. II, Beirut: Dār al-Fikr, 1994.

Rusli, T. S., Boari, Y., & Amelia, D. A. (2024). Pengantar Metodologi Pengabdian Masyarakat. Pidie: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Downloads

Published

2024-05-30

How to Cite

Bahri, S. (2024). Studi Komparatif Al-Mazahib Al-Arba`ah Tentang Status Pernikahan Incest. Ameena Journal, 2(2), 142–157. Retrieved from https://ejournal.ymal.or.id/index.php/aij/article/view/57